DAUN
Daun
merupakan suatau bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan
mempunyai sejumlah besar daun. Daun hanya terdapat pada batang saja dan tidak
pernah terdapat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan.
KARAKTERISTIK DAUN
- Bentuk tipis (dorsoventral) dan lebar
- Mengarah pada cahaya
- Memiliki stomata (mulut daun) untuk pertukaran oksigen, karbondioksida dan uap air
- Berklorofil, namun tak selalu berwarna hijau
- Memiliki batas umur, daun tua akan mati dan runtuh (gugur) diganti daun baru
- Memiliki hidatoda cone (struktur untuk mengalirkan gutasi (keladi)
FUNGSI DAUN
Daun merupakan organ ditumbuhan yang
memiliki banyak fungsi yang penting bagi tumbuhan itu sendiri. Dintara
fungsi-fungsi itu adalah :
- Sebagai pengolahan zat makanan (fotosintesis)
- Sebagai penguapan air (transpirasi)
- Sebagai penyerapan zat makanan (reabsorbsi) terutama gas, air, karbondioksida
- Sebagai peyerapan oksigen (respirasi)
- Sebagai menyimpan cadangan makanan (mis : kangkung, bayam, sawi)
BAGIAN- BAGIAN DAUN
Daun yang
lengkap mempunyai bagian-bagian berikut :
1.
Upih
daun atau pelepah daun (vagina)
2.
Tangkai
daun (petiolus)
3.
Helaian
daun (lamina)
Contoh daun
lengkap pada talas (Colacasia esculenta)
Tumbuhan yang
mempunyai daun lengkap tidak begitu banyak jenisnya. Kebanyakan tumbuhan
mempunyai daun yang kehilangan satu atau dua bagian dari tiga begian daun. Daun
yang demikian dinamakan daun yang tidak lengkap.
Mengenai daun
yang tidak lengkap ada beberapa kemungkinan :
a.
Daun
bertangkai : tangkai dan helaian saja. Misalnya : mangga (Mangifera indica L)
b.
Daun
berupih atau berpelepah : upih dan helaian. Misalnya : padi (Oryza sativa L.)
c.
Duduk
daun (sessilis) : helaian saja, tanpa
upih dan tangakai. Sehingga helaian langsung melekat atau duduk pada batang.
Misalnya : biduri (Calotropis gigantea)
d.
Daun
memeluk batang (amplexicaulis), daun
yang hanya memiliki helaian daun saja, mempunyai pangkal yang demikian
lebarnya. Hingga pangkal daun tadi seakan-akan memeluk batang. Misalnya :
tempuyung (Sonchus oleraceus L.)
e.
Daun
yang terdiri atas tangkai saja, dalam hal ini tangkai biasanya menjadi pipih
sehingga menyerupai helaian daun, jadi merupakan helaian daun semu atau palsu.
Alat tambahan pada daun :
1.
Daun
penumpu (stipula), Perkembangan dari
salah satu kuncup kolateral pada pangkal tangkai daun. Berfungsi untuk
melindungi kuncup yang masih muda
2.
Selaput
bumbung (ocrea atau ochrea), alat ini
merupakan selaput tipis yang menyelubungi pangkal suatu ruas batang.
3.
Lidah-lidah
(ligula), suatu selaput yang biasanya
terdapat pada batas antara upih dan helaian daun pada rumput (Gramineae).
ASAL USUL DAUN
a.
Daun
tunggal
Daun
tunggal berasal dai tonjolan (apendage)
yang tumbuh pada buku batang yang memiliki meristem. Pada pertumbuhan
selanjutnya meristem apex membentuk ujung dau, meristem apikal membentuk urat
daun (berkas pengangkut), meristem lateral membentuk daging daun, meristem
marginal membentuk tepi daun.
b.
Daun
majemuk
Daun
majemuk berasal dari suatu daun tunggal yang torehannya sedimikian dalam
sehingga taju-taju daunnya terpisah satu sama lain. Dan masing-masing merupakan
suatu helaian kecil tersendiri
SIFAT-SIFAT DAUN
a.
Bangun daun (circumscriptio)
Bulat
atau bundar (orbicularis) Misalnya :
teratai besar (Nelumbium nelumbo druce)
Bangun prisai (peltatus) Misalnya : daun jarak
Bangun prisai (peltatus) Misalnya : daun jarak
Jorong
(ovalis) Misalnya : nangka (Artocarpus integra merr.)
Memanjang
(oblongus) Misalnya : daun srikaya (Annona squamosa)
Bangun
lanset (lanceolatus) Misalnya : daun
kamboja (Plumiaera acuminata)
·
Bangun bulat telur (ovatus), misalnya: daun kembang sepatu (Hibiscus
rosasinensis)
·
Bangun segitiga (triangularis),
misalnya: daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa)
·
Bangun delta (deltoideus),
misalnya: daun air mata pengantin (Antigonon leptopus)
· Bangun belah ketupat,(rhomboideus),misalnya: bengkuang (Pachyrrhizus erosus)
· Bangun jantung (cordatus),
misalnya: daun waru (Hibiscus tiliaceus)
Bangun ginjal (reniformis), misalnya: pegagan (Centella asiatica)
Bangun ginjal (reniformis), misalnya: pegagan (Centella asiatica)
·
Bertelinga (auriculatus),
misalnya: tempuyung ( Sonchus asper)
· Bangun bulat telur terbalik (obovatus), misalnya: sawo kecik (Manilkara
kauki)
·
Bangun jantung terbalik (obcordatus), misalnya: sidaguri (Sida
retusa)
·
Bangun segitiga terbalik (cuneatus), misalnya : semanggi (Marsilea
crenata)
·
Bangun
sudip (spathulatus), misalnya : tapak
liman (Elephantopus scaber)
·
Bangun garis (linearis),
misalnya : rumput (Gramineae)
·
Bangun pita (ligulatus),
misalnya: daun jagung (Zea mays)
·
Bangun pedang (ensiformis),
misalnya: nenas sebrang (Agave sisalana)
·
Bangun paku/dabus (subulatus), misalnya : Araucaria
cunninghamii
·
Bangun jarum (Acerosus),
misalnya : Pinus merkusii
b.
Ujung
Daun (Apex Folii)
·
Runcing
(acutus)
·
Meruncing
(acuminatus)
·
Tumpul
(obtusus)
·
Membulat
(rotundatus)
·
Rompang
(truncatus)
·
Terbelah
(retusus)
·
Berduri
(mucronatus)
c.
Pangkal
Daun (Basis Folii)
·
Runcing
(acutus)
·
Meruncing
(acuminatus)
·
Tumpul
(obtusus)
·
Membulat
(rotundatus)
·
Rompang
(truncatus)
·
Berlekuk
(emarginatus)
d.
Pertulangan daun (nervatio)
·
Menyirip
·
Menjari
·
Melengkung
·
sejajar
e.
Tepi daun (margo folii)
Dalam garis besarnya tepi daun dapat dibedakan menjadi dua macam :
·
Tepi
daun yang rata (integer), misalnya : daun nangka (Artocarpus integra merr.)
·
Tepi
daun yang bertoreh (divisus),yaitu daun yang memiliki sinus (torehanny) dan
angulus (bagian tepi yang menonjol keluar), dibedakan menjadi dua, yaitu :
·
Toreh
yang merdeka, adalah torehan yang tidak mempengaruhi atau mengubah bangun asli
daun
·
Toreh
yang mempengaruhi bangun asli daun.
Toreh
Yang Merdeka
·
Bergerigi
(serratus)
·
Bergerigi
ganda (biserratus)
·
Bergigi
(dentatus)
·
Beringgit
(crenatus)
·
Berombak
(repandus)
Toreh Yang
Mempengaruhi Bangun Asli Daun
§ Berlekuk (lobatus), jika torehannya
kurang dari setengah panjang tulang-tulang yang terdapat dikanan dan kirinya.
§ Bercangap (fissus), jika torehannya
kurang lebih sampai tengah-tengahnya.
§ Berbagi (partitus), jika dalamnya
torehan lebih dari setengahnya.
§ Berlekuk menyirip (pinnatilobus)
§ Bercangap menyirip (pinnatifidus)
§ Berbagi menyirip (pinnatipartitus)
§ Berlekuk menjari (palmatilobus)
§ Bercangap menjari (palmatifindus)
§ Berbagi menjari (palmatipartitus)
f.
Daging Daun (Intervenium)
Daging
daun adalah bagian daun yang terdapat di antara tulang-tulang dan urat-urat
daun. Macam-macam daging daun :
·
Tipis
seperti selaput (membranaceus), misalnya : daun paku selaput (Hymenophyllum
australe).
·
Seperti
kertas (papyraceus), misalnya : daun pisang (Musa paradisiaca).
·
Tipis
lunak (herbaceus), misalnya: selada air (Nasturtium officinale).
·
Seperti
Perkamen (perkamenteus), tipis
tapi cukup kaku, misalnya: kelapa (Cocos nucifera)
·
Seperti
kulit/belulang (coriaceus),tebal dan kaku, misalnya: daun nyamplung (Calophyllum inophyllum).
·
Berdaging
(carnosus), jika tebal dan berair, misalnya: daun lidah buaya (Aloevera)
.
g.
Warna Daun
Warna
daun dipengaruhi oleh pigmen yang paling dominan pada daun itu.
h.
Permukaan Daun
·
Licin
(Laevis), permukaannya dapat terlihat
·
Gundul
(glaber), misalnya: daun jambu air (Eugenia aquea)
·
Kasap
(scaber), misalnya: daun jati (Tectona grandis)
·
Berkerut
(rugosus), misalnya: jambu biji (Psidium guajava)
·
Berbingkul-bingkul
(bullatus), seperti berkerut, tapi kerutannya lebih besar, misalnya: daun air
mata pengantin (Antigonon leptopus)
·
Berbulu
(pilosus), jika bulu halus dan jarang-jarang, misalnya: daun tembakau (Nicotiana
tabacum)
·
Berbulu
halus dan rapat (villosus), jika diraba seperti beludru
·
Berbulu
kasar (hispidus), misalnya: daun gadung (Dioscorea hispida)
·
Bersisik
(lepidus), seperti sisi bawah daun durian ( Durio zibethinus)
KLASIFIKASI
DAUN
a.
Daun
tunggal (folium simplex) : daun yang pada satu tangkai daun hanya mendukung
satu helai daun
b.
Daun
majemuk (folium compositum) : daun yang pada satu tangkai daun mendukung banyak
helaian daun.
Biasanya daun majemuk
memiliki bagian-bagian :
q Tangkai induk/ ibu tangkai
(rachis/penduculus communis) : tangkai daun pokok yang pada ketiak daunnya
terdapat kuncup
q Ruas cabang (rachilla) : percabangan
lanjutan dari tangkai daun pokok
q Tangkai anak daun (petiolus)
q Helaian anak daun (foliolum)
Perbedaan Daun Tunggal Dan Majemuk
No
|
Perbedaan
|
Daun
Tunggal
|
Daun
Majemuk
|
1
|
Letak kuncup
|
Diketiak tangkai daun
|
Diketiak tangkai induk
|
2
|
Helaian daun
|
1 helai
|
Lebih dari satu helai
|
3
|
Tangkai daun
|
Tak besendi dan tak bercabang
|
Besendi dan bercabang
|
4
|
Anak daun
|
Tidak
ada/hanya 1 helai daun
|
Banyak &
bercabang
|
5
|
Gugur daun
|
Satu per
satu
|
Serempak
|
6
|
Bunga/ buah
|
Keluar dari
setiap ketiak daun
|
Tidak ada di
setiap ketiak daun
|
Macam-Macam Daun Majemuk
Menurut
susunan anak daun pada ibu tangkainnya, daun majemuk dapat dibedakan dalam dua
golongan :
·
Daun
majemuk menyirip (pinnatus), jika anak daun tersusun seperti sirip pada kanan
kiri ibu tangkainnya,
·
Daun
majemuk menjari (palmatus)
·
Daun
majemuk bangun kaki (pedatus)
·
Daun
majemuk campuran (digitato pinnatus)
a.
Daun
Majemuk Menyirip (pinnatus)
Jika anak daunnya terdapat dikanan
kiri ibu tangkainya, terusun seperti sirip pada ikan.
·
Daun
meajemuk menyirip beranak daun satu (unifoliolatus), misal daun berbagai jenis
jeruk
·
Daun
majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus), misal daun asam (Tamarindus
indica)
·
Daun
majemuk menyirip gasal (imparipinnatus), misal daun mawar (Rosa hybrida)
Menurut
duduknya anak-anak daun pada ibu
tangkainnya :
· Daun
majemuk menyirip dengan anak daun yang berpasangan, jika duduknya anak daun
pada ibu tangkai berhadap-hadapan
·
Menyirip
berseling, jika anak daun pada ibu tangkai duduknya berseling
· Menyirip
berselang-seling, jika anak-anakdaun pada ibu tangkai berselang-seling pasangan
anak daun yang lebar dengan pasangan anak daun yang sempit, misal, pada tomat (Solanum
lycopersicum)
Daun
majemuk Menyirip Ganda
·
Daun
majemuk menyirip ganda dua (bipinnatus)
·
Daun
majemuk menyirip ganda tiga (tripinnatus)
·
Daun
majemuk menyirip ganda empat
·
Daun
majemuk menyirip ganda sempurna, jika tidak ada satu anak daun pun yang duduk
pada ibu tangkai, misal daun kembang merak (Caesalpinia pulcherrima)
· Daun
majemuk menyirip ganda tidak sempurna, jika masih ada anak daun yang duduk
langsung pada ibu tangkainnya. Misal, daun kelor (Moringa oleifera)
Daun Majemuk Menjari (Palmatus)
Jika anak daunnya tersusun memencar pada ujung ibu
tangkainya, seperti letaknya jari-jari pada tangan. Berdasarkan jumlah anak daunnya :
·
Beranak
daun dua (bifoliolatus)
·
Beranak
daun tiga (trifoliolatus)
·
Beranak
daun lima (quinquefoliolatus)
·
Beranak
daun tujuh atau banyak (septemfoliolatus)
Daun Majemuk Bangun Kaki (Pedatus)
Susunannya seperti daun
majemuk menjari, tetapi dua anak daun yang paling pinggir tidak duduk pada ibu
tangkainnya tetapi pada tangkai anak daun yang disampingnya.
a.
Tata
Letak Daun Pada Batang (Phyllotaxis Atau Dispositio Foliorum)
·
Folio
oposita (berhadapan)
·
Folio
distisa (berseling)
·
Folio
verticillata
·
Folio
sparsa (tersebar)
·
Roset
batang
·
Roset
akar
METAMORFOSIS DAUN
·
Umbi
lapis (bulbus)
·
Piala,
merupakan ujung daun yang bermodifikasi menjadi kantung, misalnya : kantung
semar
· Utricula,
terdapat pada tumbuhan air yang membentuk gelembung-gelembung. Berfungsi untuk
menangkap mangsa dan sebagai pelampung agar tumbuhan tersebut tetap berada
diatas air.
·
Duri
kait, berfungsi untuk mengaitkan diri pada penunjangnya
·
Alat
pembelit, berfungsi untuk membelitkan diri pada penunjangnya
·
Daun
semu (filodia)
·
Duri
daun (spina phyllogenum)
·
Duri
daun penumpu (spina stipulogenum)
ALAT
TAMBAHAN PADA DAUN
·
Papila
(papillae), merupakan peninggian dinding sel epidermis daun sehingga permukaan
daun seperti beludru
·
Rambut
(trikoma), sisik yang tumbuh dipermukaan kulit luar daun, dapat berupa bulu
(pakis haji); sisik (bambu dan durian)
·
Bulu
(pillus), merupakan sel epidermis berbentuk bulu yang tumbuh dipermukaan daun
·
Rambut
kelenjar (pilus capitatus), merupakan rambut yang tumbuh dipermukaan daun dan
ujungnya membelah membentuk kelenjar, misalnya : daun tembakau.