Kamis, 20 Maret 2014


DAUN
Daun merupakan suatau bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan.
KARAKTERISTIK DAUN
  1. Bentuk tipis (dorsoventral) dan lebar
  2. Mengarah pada cahaya
  3. Memiliki stomata (mulut daun) untuk pertukaran oksigen, karbondioksida dan uap air
  4. Berklorofil, namun tak selalu berwarna hijau
  5. Memiliki batas umur, daun tua akan mati dan runtuh (gugur) diganti daun baru
  6. Memiliki hidatoda cone (struktur untuk mengalirkan gutasi (keladi)
FUNGSI DAUN
            Daun merupakan organ ditumbuhan yang memiliki banyak fungsi yang penting bagi tumbuhan itu sendiri. Dintara fungsi-fungsi itu adalah :
  1. Sebagai pengolahan zat makanan (fotosintesis)
  2. Sebagai penguapan air (transpirasi)
  3. Sebagai penyerapan zat makanan (reabsorbsi) terutama gas, air, karbondioksida
  4. Sebagai peyerapan oksigen (respirasi)
  5. Sebagai menyimpan cadangan makanan (mis : kangkung, bayam, sawi)
BAGIAN- BAGIAN DAUN
Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian berikut :
1.      Upih daun atau pelepah daun (vagina)
2.      Tangkai daun (petiolus)
3.      Helaian daun (lamina)
Contoh daun lengkap pada talas (Colacasia esculenta)
Tumbuhan yang mempunyai daun lengkap tidak begitu banyak jenisnya. Kebanyakan tumbuhan mempunyai daun yang kehilangan satu atau dua bagian dari tiga begian daun. Daun yang demikian dinamakan daun yang tidak lengkap.
Mengenai daun yang tidak lengkap ada beberapa kemungkinan :
a.       Daun bertangkai : tangkai dan helaian saja. Misalnya : mangga (Mangifera indica L)
b.      Daun berupih atau berpelepah : upih dan helaian. Misalnya : padi (Oryza sativa L.)
c.       Duduk daun (sessilis) : helaian saja, tanpa upih dan tangakai. Sehingga helaian langsung melekat atau duduk pada batang. Misalnya : biduri (Calotropis gigantea)
d.      Daun memeluk batang (amplexicaulis), daun yang hanya memiliki helaian daun saja, mempunyai pangkal yang demikian lebarnya. Hingga pangkal daun tadi seakan-akan memeluk batang. Misalnya : tempuyung (Sonchus oleraceus L.)
e.       Daun yang terdiri atas tangkai saja, dalam hal ini tangkai biasanya menjadi pipih sehingga menyerupai helaian daun, jadi merupakan helaian daun semu atau palsu.

            Alat tambahan pada daun :
1.      Daun penumpu (stipula), Perkembangan dari salah satu kuncup kolateral pada pangkal tangkai daun. Berfungsi untuk melindungi kuncup yang masih muda
2.      Selaput bumbung (ocrea atau ochrea), alat ini merupakan selaput tipis yang menyelubungi pangkal suatu ruas batang.
3.      Lidah-lidah (ligula), suatu selaput yang biasanya terdapat pada batas antara upih dan helaian daun pada rumput (Gramineae).

ASAL USUL DAUN
a.       Daun tunggal
Daun tunggal berasal dai tonjolan (apendage) yang tumbuh pada buku batang yang memiliki meristem. Pada pertumbuhan selanjutnya meristem apex membentuk ujung dau, meristem apikal membentuk urat daun (berkas pengangkut), meristem lateral membentuk daging daun, meristem marginal membentuk tepi daun.
b.      Daun majemuk
Daun majemuk berasal dari suatu daun tunggal yang torehannya sedimikian dalam sehingga taju-taju daunnya terpisah satu sama lain. Dan masing-masing merupakan suatu helaian kecil tersendiri
SIFAT-SIFAT DAUN
a.         Bangun daun (circumscriptio)
    Bulat atau bundar (orbicularis) Misalnya : teratai besar (Nelumbium nelumbo druce)
    Bangun prisai (peltatus) Misalnya : daun jarak
    Jorong (ovalis) Misalnya : nangka (Artocarpus integra merr.)
    Memanjang (oblongus) Misalnya : daun srikaya (Annona squamosa)
    Bangun lanset (lanceolatus) Misalnya : daun kamboja (Plumiaera acuminata)
·                   Bangun bulat telur (ovatus), misalnya: daun kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis)
·                   Bangun segitiga (triangularis), misalnya: daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa)
·                   Bangun delta (deltoideus), misalnya: daun air mata pengantin (Antigonon leptopus)
·                             Bangun belah ketupat,(rhomboideus),misalnya: bengkuang (Pachyrrhizus erosus)
·                            Bangun jantung (cordatus), misalnya: daun waru (Hibiscus tiliaceus) 
                Bangun ginjal (reniformis), misalnya: pegagan (Centella asiatica)
·                   Bertelinga (auriculatus), misalnya: tempuyung ( Sonchus asper)
·                             Bangun bulat telur terbalik (obovatus), misalnya: sawo kecik (Manilkara kauki)
·                   Bangun jantung terbalik (obcordatus), misalnya: sidaguri (Sida retusa)
·                   Bangun segitiga terbalik (cuneatus), misalnya :  semanggi (Marsilea crenata)
·                   Bangun sudip (spathulatus), misalnya : tapak liman (Elephantopus scaber)
·                   Bangun garis (linearis), misalnya : rumput (Gramineae)
·                   Bangun pita (ligulatus), misalnya: daun jagung (Zea mays)
·                   Bangun pedang (ensiformis), misalnya: nenas sebrang (Agave sisalana)
·                   Bangun paku/dabus (subulatus), misalnya : Araucaria cunninghamii
·                   Bangun jarum (Acerosus), misalnya : Pinus merkusii


b.      Ujung Daun (Apex Folii)

·         Runcing (acutus)
·         Meruncing (acuminatus)
·         Tumpul (obtusus)
·         Membulat (rotundatus)
·         Rompang (truncatus)
·         Terbelah (retusus)
·         Berduri (mucronatus)


c.       Pangkal Daun (Basis Folii)

·         Runcing (acutus)
·         Meruncing (acuminatus)
·         Tumpul (obtusus)
·         Membulat (rotundatus)
·         Rompang (truncatus)
·         Berlekuk (emarginatus)

d.        Pertulangan daun (nervatio)
·                                 Menyirip
·                     Menjari
·                     Melengkung
·                     sejajar


e.       Tepi daun (margo folii)
Dalam garis besarnya tepi daun dapat dibedakan  menjadi dua macam :
·         Tepi daun yang rata (integer), misalnya : daun nangka (Artocarpus integra merr.)
·         Tepi daun yang bertoreh (divisus),yaitu daun yang memiliki sinus (torehanny) dan angulus (bagian tepi yang menonjol keluar), dibedakan menjadi dua, yaitu :
·         Toreh yang merdeka, adalah torehan yang tidak mempengaruhi atau mengubah bangun asli daun
·         Toreh yang mempengaruhi bangun asli daun.


Toreh Yang Merdeka
·         Bergerigi (serratus)
·         Bergerigi ganda (biserratus)
·         Bergigi (dentatus)
·         Beringgit (crenatus)
·         Berombak (repandus)

Toreh Yang Mempengaruhi Bangun Asli Daun
§      Berlekuk (lobatus), jika torehannya kurang dari setengah panjang tulang-tulang yang terdapat dikanan dan kirinya.
§      Bercangap (fissus), jika torehannya kurang lebih sampai tengah-tengahnya.
§      Berbagi (partitus), jika dalamnya torehan lebih dari setengahnya.
§      Berlekuk menyirip (pinnatilobus)
§      Bercangap menyirip (pinnatifidus)
§      Berbagi menyirip (pinnatipartitus)
§      Berlekuk menjari (palmatilobus)
§      Bercangap menjari (palmatifindus)
§      Berbagi menjari (palmatipartitus)

f.         Daging Daun (Intervenium)
Daging daun adalah bagian daun yang terdapat di antara tulang-tulang dan urat-urat daun. Macam-macam daging daun :
·         Tipis seperti selaput (membranaceus), misalnya : daun paku selaput (Hymenophyllum australe).
·         Seperti kertas (papyraceus), misalnya : daun pisang (Musa paradisiaca).
·         Tipis lunak (herbaceus), misalnya: selada air (Nasturtium officinale).
·         Seperti Perkamen (perkamenteus), tipis  tapi cukup kaku, misalnya: kelapa  (Cocos nucifera)
·         Seperti kulit/belulang (coriaceus),tebal dan kaku, misalnya: daun nyamplung (Calophyllum inophyllum).
·         Berdaging (carnosus), jika tebal dan berair, misalnya: daun lidah buaya (Aloevera) .

g.      Warna Daun
Warna daun dipengaruhi oleh pigmen yang paling dominan pada daun itu.

h.      Permukaan Daun
·         Licin (Laevis), permukaannya dapat terlihat
·         Gundul (glaber), misalnya: daun jambu air (Eugenia aquea)
·         Kasap (scaber), misalnya: daun jati (Tectona grandis)
·         Berkerut (rugosus), misalnya: jambu biji (Psidium guajava)
·         Berbingkul-bingkul (bullatus), seperti berkerut, tapi kerutannya lebih besar, misalnya: daun air mata pengantin (Antigonon leptopus)
·         Berbulu (pilosus), jika bulu halus dan jarang-jarang, misalnya: daun tembakau (Nicotiana tabacum)
·         Berbulu halus dan rapat (villosus), jika diraba seperti beludru
·         Berbulu kasar (hispidus), misalnya: daun gadung (Dioscorea hispida)
·         Bersisik (lepidus), seperti sisi bawah daun durian ( Durio zibethinus)

KLASIFIKASI DAUN
a.       Daun tunggal (folium simplex) : daun yang pada satu tangkai daun hanya mendukung satu helai daun
b.      Daun majemuk (folium compositum) : daun yang pada satu tangkai daun mendukung banyak helaian daun.
Biasanya daun majemuk memiliki bagian-bagian :
q  Tangkai induk/ ibu tangkai (rachis/penduculus communis) : tangkai daun pokok yang pada ketiak daunnya terdapat kuncup
q  Ruas cabang (rachilla) : percabangan lanjutan dari tangkai daun pokok
q  Tangkai anak daun (petiolus)
q  Helaian anak daun (foliolum)
Perbedaan Daun Tunggal Dan Majemuk

No
Perbedaan
Daun Tunggal
Daun Majemuk
1
Letak kuncup
Diketiak tangkai daun
Diketiak tangkai induk
2
Helaian daun
1 helai
Lebih dari satu helai
3
Tangkai daun
Tak besendi dan tak bercabang
Besendi dan bercabang
4
Anak daun
Tidak ada/hanya 1 helai daun
Banyak & bercabang
5
Gugur daun
Satu per satu
Serempak
6
Bunga/ buah
Keluar dari setiap ketiak daun
Tidak ada di setiap ketiak daun

Macam-Macam Daun Majemuk
            Menurut susunan anak daun pada ibu tangkainnya, daun majemuk dapat dibedakan dalam dua golongan :
·         Daun majemuk menyirip (pinnatus), jika anak daun tersusun seperti sirip pada kanan kiri ibu tangkainnya,
·         Daun majemuk menjari (palmatus)
·         Daun majemuk bangun kaki (pedatus)
·         Daun majemuk campuran (digitato pinnatus)


a.      Daun Majemuk Menyirip (pinnatus)
Jika anak daunnya terdapat dikanan kiri ibu tangkainya, terusun seperti sirip pada ikan.
·         Daun meajemuk menyirip beranak daun satu (unifoliolatus), misal daun berbagai jenis jeruk
·         Daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus), misal daun asam (Tamarindus indica)
·         Daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus), misal daun mawar (Rosa hybrida)

                       
Menurut duduknya anak-anak daun  pada ibu tangkainnya :
·       Daun majemuk menyirip dengan anak daun yang berpasangan, jika duduknya anak daun pada ibu tangkai berhadap-hadapan
·         Menyirip berseling, jika anak daun pada ibu tangkai duduknya berseling
·     Menyirip berselang-seling, jika anak-anakdaun pada ibu tangkai berselang-seling pasangan anak daun yang lebar dengan pasangan anak daun yang sempit, misal, pada tomat (Solanum lycopersicum)
                       
Daun majemuk Menyirip Ganda
·         Daun majemuk menyirip ganda dua (bipinnatus)
·         Daun majemuk menyirip ganda tiga (tripinnatus)
·         Daun majemuk menyirip ganda empat
·      Daun majemuk menyirip ganda sempurna, jika tidak ada satu anak daun pun yang duduk pada ibu tangkai, misal daun kembang merak (Caesalpinia pulcherrima)
·    Daun majemuk menyirip ganda tidak sempurna, jika masih ada anak daun yang duduk langsung pada ibu tangkainnya. Misal, daun kelor (Moringa oleifera)
           
Daun Majemuk Menjari (Palmatus)
            Jika anak daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkainya, seperti letaknya jari-jari pada tangan.  Berdasarkan jumlah anak daunnya :
·         Beranak daun dua (bifoliolatus)
·         Beranak daun tiga (trifoliolatus)
·         Beranak daun lima (quinquefoliolatus)
·         Beranak daun tujuh atau banyak (septemfoliolatus)                                         

Daun Majemuk Bangun Kaki (Pedatus)
Susunannya seperti daun majemuk menjari, tetapi dua anak daun yang paling pinggir tidak duduk pada ibu tangkainnya tetapi pada tangkai anak daun yang disampingnya.

a.    Tata Letak Daun Pada Batang (Phyllotaxis Atau Dispositio Foliorum)
·  Folio oposita (berhadapan)
·  Folio distisa (berseling)
·  Folio verticillata
·  Folio sparsa (tersebar)
·  Roset batang
·  Roset akar


METAMORFOSIS DAUN
·           Umbi lapis (bulbus)
·           Piala, merupakan ujung daun yang bermodifikasi menjadi kantung, misalnya : kantung semar
·    Utricula, terdapat pada tumbuhan air yang membentuk gelembung-gelembung. Berfungsi untuk menangkap mangsa dan sebagai pelampung agar tumbuhan tersebut tetap berada diatas air.
·           Duri kait, berfungsi untuk mengaitkan diri pada penunjangnya
·           Alat pembelit, berfungsi untuk membelitkan diri pada penunjangnya
·           Daun semu (filodia)
·           Duri daun (spina phyllogenum)
·           Duri daun penumpu (spina stipulogenum)
       
ALAT TAMBAHAN PADA DAUN
·         Papila (papillae), merupakan peninggian dinding sel epidermis daun sehingga permukaan daun seperti beludru
·         Rambut (trikoma), sisik yang tumbuh dipermukaan kulit luar daun, dapat berupa bulu (pakis haji); sisik (bambu dan durian)
·         Bulu (pillus), merupakan sel epidermis berbentuk bulu yang tumbuh dipermukaan daun
·         Rambut kelenjar (pilus capitatus), merupakan rambut yang tumbuh dipermukaan daun dan ujungnya membelah membentuk kelenjar, misalnya : daun tembakau.